Welcome to the Tronical family – Stephan Santoso

Stephan-Santoso-1_kleinI’ve been using the Tronical in every gig for more than two years. Can’t imagine going onstage without one now.

Stephan Santoso is a musician, producer, mixing and mastering engineer active in the Indonesian music industry. In 1997, he finished his studies in sound /recording engineering at Full Sail University, Florida, USA. Stephan began his professional career in the music industry as an A&R staff and mixing engineer in Sony Music Indonesia from 1997 to 2003. During this time, he was also doing some songwriting and arranging for some of Sony Music’s artists. In 2003, he started his own business, Slingshot Studio, specializing in mixing and mastering service, and have won 8 national music industry awards as a mixing engineer.

Stephan Santoso is a musician, producer, mixing and mastering engineer active in the Indonesian music industry.

In 1997, he finished his studies in sound /recording engineering at Full Sail University, Florida, USA. Stephan began his professional career in the music industry as an A&R staff and mixing engineer in Sony Music Indonesia from 1997 to 2003. During this time, he was also doing some songwriting and arranging for some of Sony Music’s artists. In 2003, he started his own business, Slingshot Studio, specializing in mixing and mastering service, and have won 8 national music industry awards as a mixing engineer.

AWARDS

AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards for Best Mixing Engineer:

  • 2001 – Song: Sephia, Artist: Sheila on 7, Album: Kisah Klasik untuk Masa Depan
  • 2002 – Song: Sesuatu yang Indah, Artist: Padi, Album: Sesuatu yang Tertunda
  • 2003 – Song: Audy, Artist: Bila Saja, Album: 18
  • 2004 – Song: Ratu Cahaya, Artist: Astrid, Album: OST Tusuk Jelangkung
  • 2005 – Song: Rumah Kita, Artist: Indonesian Voice, Album: Tribute to Ian Antono
  • 2008 – Song: 11 Januari, Artist: GIGI, Album: Peace, Love & Respect
  • 2010 – Song: Sang Pemimpi, Artist: GIGI, Album: OST Sang Pemimpi
  • 2013 – Song: Firasatku, Artist: Piyu feat. Inna Kamarie

source

ROCKADVENTURE 2016 BERSAMA MUSIKIMIA

IMG_0482

Bulan April sampai Mei 2016 ini merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh Senyawa terutama di sekitar Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dimulai tanggal 16 April 2016 di Cibinong, Musikimia akan menggelar tour perdananya yang diberi tajuk “Rockadventure 2016” dan dilanjutkan di kota-kota lainnya dengan total 19 kota.

Supermusik.ID sebuah portal berita dan informasi musik bagi pengemar musik distorsi bersama Megapro, akan mempersembahkan Rock Adventure 2016 ini dengan menggandeng Musikimia dan band papan atas lainnya seperti : NTRL, Rocket Rockers, Endank Soekamti, dan Bara Suara.

Konsep Rock Adventure 2016 in collboration with Musikimia ini akan terbagi menjadi 2, yaitu : Meet and greet dan konser musik. Meet and greet akan dikemas dalam bentuk talk show dan accoustic performance, sementara konser musik akan menampilkan kolaborasi Musikimia dengan band rock dengan mengusung konsep PANORAMIC SCREEN yang megah dan baru pertama kali ada di Indonesia. PANORAMIC SCREEN menampilkan layar multimedia digital berukuran besar dan melengkung 180 derajat untuk memberikan efek visual yang nyata di mata penonton.

Lebar panggung 25 meter, akan disesuaikan dengan kondisi venue. Namun khusus untuk di Summarecon Serpong dan Bekasi, karena keterbatasan tempat tidak akan menggunakan Panoramic Screen, dan tidak akan diberlakukan tiket masuk. Dalam Press Conference yang diadakan Selasa siang (12/4) di Hard Rock Cafe Jakarta, Fadly mengatakan bahwa konsep Panoramic Screen ini akan sangat menginspirasi. Tidak hanya membawakan lagu-lagu Musikimia, namun nantinya akan dibawakan juga lagu lainnya dengan total sekitar 15 lagu untuk penampilan konser dengan HTM Rp 30.000.

Penasaran dengan Rock Adventure 2016 ini? Silahkan datang ke lokasi-lokasi ini di kota kalian :

16 APRIL : CIBINONG (KONSER) , Local Heroes : NTRL
20 APRIL : TANGERANG (KONSER) , Local Heroes : Bara Suara
27 APRIL : BEKASI (KONSER) , Local Heroes : NTRL
29 APRIL : PURWAKARTA (MINI KONSER), Local Heroes : Rocket Rockers
30 APRIL : KARAWANG (KONSER) , Local Heroes : Rocket Rockers
3 MEI : CIANJUR (MEET & GREET) , Local Heroes : Rocket Rockers
4 MEI : SUKABUMI (MINI KONSER), Local Heroes : Rocket Rockers
6 MEI : JATIBARANG (MINI KONSER) , Local Heroes : NTRL
7 MEI : CIREBON (KONSER) , Local Heroes : NTRL
10 MEI : GARUT (MEET & GREET) , Local Heroes : Rocket Rockers
11 MEI : TASIKMALAYA (KONSER), Local Heroes : Rocket Rockers
13 MEI : CIMAHI (MEET & GREET), Local Heroes : Rocket Rockers
14 MEI : BANDUNG (KONSER), Local Heroes : Rocket Rockers
17 MEI : SALATIGA (MEET & GREET), Local Heroes : Endank Soekamti
18 MEI : SOLO (KONSER), Local Heroes : Endank Soekamti
24 MEI : KENDAL (MEET & GREET), Local Heroes : Endank Soekamti
25 MEI : SEMARANG (KONSER), Local Heroes : Endank Soekamti
27 MEI : KLATEN (MEET & GREET), Local Heroes : Endank Soekamti
28 MEI : JOGJAKARTA (KONSER), Local Heroes : Endank Soekamti

( by: @Jul2julia )

Album Intersisi Resmi Diluncurkan

Musikimia - Dan Bernyanyilah (from Intersisi) (2015) [iTunes Plus AAC M4A]

1 Februari 2016, merupakan hari bersejarah buat kami. Setelah penantian panjang, akhirnya album terbaru kami “Intersisi” diluncurkan secara resmi bertempat di di Hard Rock Cafe Jakarta . Dimulai dengan rilis single pertama “Dan Bernyanyilah” secara serentak di 150 radio di seluruh Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2015. Dilanjutkan dengan rilis Video Klip lagu yang sama pada pertengahan Oktober, dan mulai dijual secara utuh album Intersisi pada tanggal 6 Januari 2016 di iTunes dalam beberapa waktu menjadi hot album yang paling banyak di download. Selain di iTunes, album ini juga dapat di download melalui semua layanan digital seperti Deezer, Guvera, Langit Musik, Melon, dan Mix radio.

Berbicara mengenai album Intersisi ini, mungkin banyak yang bertanya kenapa dinamakan seperti itu. Nama Intersisi dimaknai sebagai penyatuan berbagai sisi berbeda dalam satu titik.  Jika negara kita mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika, maka album Intersisi ini bisa kami  sebut “Bhineka Tunggal Musik”. Dari mulai rock, pop, blues, metal, reggae, sampai keroncong, semua ada disini.

Penyatuan musik dengan jenis berbeda ini merupakan hasil kolaborasi dengan 5 Co- producer yang kesemuanya adalah musisi handal di tanah air. Musikimia memilih masing-masing 2 lagu dari setiap Co-Producer, dan inilah kesepuluh lagu tersebut :

  • Co-Produced by Nikita Dompas : Dan Bernyanyilah, Bertahan Untukmu
  • Co-Produced by Gugun (GBS) : Hangus, Meski Kau Tak Ingin
  • Co-Produced by Stevi Item : Hitam Tak Selalu Gelap, Issue
  • Co-Produced by True Megabenz (Eben Burgerkill) : Redam, Pesanku
  • Co-Produced by Bondan Prakoso : Taman Sari Indonesia, Sebebas Alam

HRC2

Setelah proses launching untuk media, di hari yang sama Musikimia melakukan performance untuk Fans setianya di acara I Like Monday, Hard Rock Cafe Jakarta. Tak menyangka, penonton untuk acara ini melebihi yang kita bayangkan. Mungkin mereka sudah tidak sabar ingin menyaksikan lagu-lagu baru ini dimainkan secara live.

HRC Fadly

Lagu Kolam Susu yang merupakan lagu daur ulang dari legenda musik Indonesia “Koes Ploes” dimainkan di awal penampilan mereka, dilanjutkan dengan 2 lagu baru “Hangus” dan “Bertahan Untukmu”. Dilanjutkan dengan lagu Sobat dan Kasih Tak Sampai yang merupakan lagu hits mereka di band Padi, dimana sang vokalis bernyanyi sambil memainkan alat musik tradisional ukulele. 4 lagu terakhir yang dibawakan Musikimia selanjutnya diambil dari album Intersisi dan mini album sebelumnya “Indonesia Adalah” : Sebebas Alam, Redam, Apakah Harus Seperti ini. Ditutup dengan single pertama dari album Intersisi “Dan Bernyanyilah.

HRC Rindra

Ternyata sampai lagu terakhir dibawakan banyak yang tak mau beranjak dari tempatnya, untuk menghargai fans-nya yang setia menanti ini akhirnya dipilih sebuah lagu dari Metallica sebagai bonus, yang langsung membuat Hard Rock Cafe semakin panas. Semua ikut bernyanyi, semua ikut bergoyang.

HRC SS

Di penghujung penampilannya, mewakili teman-temannya Fadly mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat dan fans Musikimia yang telah memberikan semangat di saat lemah, disaat bingung mau berbuat apa. Disitu mereka percaya bahwa kekuatan persahabatan, kekuatan fans yang membuat Musikimia percaya diri seperti sekarang ini.

HRC Yoyo

Bagi kami Musikimia, adalah suatu kebahagiaan ketika para pecinta musik memberikan apresiasi atas karya yang kami persembahkan ini. Salam Senyawa!

( Image & words by: @Jul2julia )

Dua Hari Dirilis, Album ‘Intersisi’ Musikimia Puncaki iTunes

Intersisi

Jakarta – Dua hari lalu, album debut Musikimia ‘Intersisi’ resmi dirilis. Dalam dua hari juga album tersebut sukses puncaki chart iTunes Indonesia.

Hal tersebut seperti menjadi bukti bahwa album Musikimia memang ditunggu banyak orang. Bahkan dari proses pre order sejak Oktober 2015 lalu, album ‘Instersisi’ sudah diburu banyak orang.

‘Intersisi’ milik Musikimia itu memang disebut spesial bagi mereka. Mulai dari penggarapan hingga materi yang dimunculkan pun adalah hal yang istimewa.

Fadly Cs disebut bermain dengan banyak genre dalam album itu. Dengan garis merah musik rock yang memang coba diangkat oleh mereka.

Selain itu, ‘Intersisi’ terasa lebih sempurna dengan masuknya lima ‘otak’ lain mengisi album ini. Sosok yang dimaksud ‘otak’ ada lima co-producer di album ini.

Lima co-producer tersebut adalah Gugun (GBS), Eben (Burgerkill), Bondan Prakoso, Nikita Dompas dan Stevi Item (Deadsquad dan Andra and the backbone). Mereka sukses membawa rasa lain dalam album ‘Intersisi’. [sumber]

Behind The Scene Pembuatan Video Klip “Dan Bernyanyilah”

Vklip5

Setelah mengeluarkan mini album “Indonesia Adalah” di Tahun 2013, mulai 1 Oktober 2015 Senyawa Musikimia sudah bisa mendengarkan single pertama dari album kedua Musikimia  (Full album pertama) yang diberi judul “Intersisi” di seluruh radio di tanah air, menyusul kemudian di iTunes pada keesokan harinya 2 Oktober.

Untuk Lagu “Dan Bernyanyilah” mulai 14 Oktober sudah mulai bisa dilihat Vklip-nya melalui laman VevoMusikmia di Youtube. Proses pembuatan klip sudah dilakukan sejak sebulan lalu, tepatnya 13 September 2015. Shooting dilakukan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Vklip2

Video klip yang diproduksi oleh “Ulat Bulu”  dan disutradari oleh Eman Pradipta ini merupakan video klip pertama yang keseluruhan pengambilan gambarnya dilakukan dengan menggunakan Drone. Untuk melakukan pengambilan gambar secara maksimal , dibutuhkan volunteer crowded yang tidak sedikit. Untuk itu Musikimia juga mengundang beberapa komunitas, yaitu; Senyawa Musikimia, Pedal Community Indonesia, JACK CB TMII, untuk ikut berpartisipasi di video klip ini.

Vklip3

Selain itu, pengambilan lokasi di tempat terbuka juga mempermudah  pembuatan klip untuk mengumpulkan massa yang dengan sukarela ikut memeriahkan suasana. Karena setting dibuat sangat natural, dari anak kecil, tua, muda, semua ikut bermain, bernyanyi dan menari serentak nada mengalun. Bahkan beberapa sudah mulai menghafal liriknya setelah beberapa kali diputar.
Vklip4
Pengambilan gambar dimulai dari pagi hingga sore, rehat sejenak di siang hari. Tidak terlihat rasa lelah di wajah personil Musikimia ketika dilakukan pengambilan gambar, karena semua dilakukan dengan senang hati.

Vklip56Tak lupa sang vokalis Fadly mengucapkan terimakasih di sela pengambilan gambar kepada para pengunjung TMII, yang disebut Masyarakat Bersenyawa, atas partisipasinya. Beberapa waktu setelah dirilis, video klip ini lumayan mendapatkan respon poisitf dari Senyawa. Selain merupakan hal baru pengambilan gambar video klip dibuat dengan menggunakan drone, juga Senyawa sangat menikmati suasana natural yang ditampilkan dalam video klip tersebut.
Untuk yang ingin melihat bagaimana serunya pembuatan klip “Dan Bernyanyilah” bisa dilihat disini :

Untuk yang ingin melihat Vklip bisa lihat disini :

Intersisi; Penyatuan Perbedaan Dalam Satu Titik Temu

IMG_5033Seakan  tak ingin menyia-nyiakan tanggal-tanggal bersejarah. Musikimia yang lahir 3 tahun lalu di hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2012, kini tepat di Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2015 hadir kembali  dengan rilis single terbaru mereka “Dan Bernyanyilah” non stop selama 15 jam dari jam 07.00 WIB sampai jam 22.00 WIB di 175 radio yang tersebar di seluruh Indonesia . Album yang dinamakan “Intersisi” ini merupakan full album pertama dari Musikimia, setelah sebelumnya mengeluarkan mini album “Indonesia Adalah” di Tahun 2013.

Dipilih nama “Intersisi” sebagai nama album, dimaknai sebagai penyatuan berbagai sisi berbeda dalam satu titik temu (Bhineka Tunggal Ika), album Musikimia mengusung keragaman unsur-unsur musikal mulai dari rock, pop, blues, metal, reggae, sampai dengan keroncong  yang terbalut dengan harmonis. Bahkan potongan melodi etnik Nusantara juga sesekali terdengar.

Sebelum dilakukan pemutaran serentak, Musikimia menggelar acara sesi dengar (hearing session) pada hari Rabu 16 Desember dengan mengundang media dan para pengamat musik terbaik di tanah air, bertempat di CGV Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Full album ini akan menghadirkan beragam musik mulai dari rock, pop, blues, metal, reggae, sampai dengan keroncong. Apalagi ditambah dengan kehadiran para musisi handal sebagai co-producer semakin menambah keragaman. 5 musisi handal terpilih tersebut adalah : Gugun (GBS), Eben (Burgerkill), Bondan Prakoso, Nikita Dompas (Andien & Potret), dan Stevi Item (Deadsquad & Andra and the backbone).

Single pertama “Dan Bernyanyilah” yang dipilih menjadi single pertama di album Intersisi ini  menggandeng “Nikita Dompas” sebagai Co-producer dan mulai diputar tanggal 1 Oktober 2015 di radio-radio di seluruh Indonesia, dan pada tanggal 2 Oktober 2015 sudah dibuka pre-order eksklusif di iTunes dalam format khusus “Mastered For iTunes”. Sedangkan albumnya sendiri baik versi fisik maupun digital akan serentak dirilis pada awal Januari 2016.

“Nyanyikan apa yang kau rasakan. Rasakan apa ygng kau nyanyikan.”

( by: @Jul2julia )

Musikimia Set to Release Musically Rich Debut Album

12Musikimia.img_assist_custom-512x290An upcoming debut album from rock band Musikimia promises an interesting mix of multilayered music styles, colors and sounds.

Musikimia was set up in 2012 as a side project by million-copy-selling pop rock band Padi’s vocalist Andi Fadly Arifuddin, drummer Surendro “Yoyo” Prasetyo, bassist Rindra Risyanto Noor and renowned sound sound engineer-turned-guitarist Stephan Santoso.

The album, set to be launched in January 2016, was coproduced by five musicians with different musical styles, pointing, perhaps, to why it contains such an eclectic mixture of songs.

The coproducers working with Musikimia on the album, as yet untitled, include Gugun from blues band Gugun Blues Shelter, Eben from thrash metal band Burgerkill, producer and bassist Bondan Prakoso, jazz guitarist and musical director Nikita Dompas and guitarist Stevi Item from death metal band Deadsquad.

Fadly said that the work truly represented the band’s name, a portmanteau of the words musik (music) and kimia (chemistry).

“This album is like a chemical compound of our music with other genres,” Fadly said during a sneak preview of the upcoming album in Jakarta on Wednesday evening.

“We wanted to push our limits, to challenge ourselves to interpret works from other genres. We wanted to do something that we hadn’t done before.”

Each coproducer produced two songs for the album. Some clearly bear the influence of their producer’s musical genre, while others are surprisingly different, completely deviating from the expected style.

Gugun, for instance, leaves a signature blues influence on songs entitled “Hangus” (Scorched) and “Meski Kau Tak Ingin” (Even If You Don’t Want To).

Other producers, such as Eben, however, have produced tunes that are entirely different from their previous works.

In a song entitled “Pesanku” (My Message), Eben, a metal musician, uses a surprising ensemble of traditional Javanese keroncong tunes delivered at a slow pace, almost like a lullaby.

In “Redam” (Mute), Eben’s genre influence is felt at the beginning of the song but afterwards, the song decelerates to a much slower pace.

Another remarkable song in the album, entitled “Issue”, comes from a collaboration with Stevi. The song features a majestic composition with a meditative quality that takes its listeners to another place in a fantasy and faraway land.

Despite this grand composition, the song’s theme is very simple, telling the story of a man who cannot stand a girlfriend who does not trust him.

In “Hitam Tak Selalu Gelap” (Black Does Not Always Mean Darkness), Stevi and Musikimia take their listeners back to the 1990s with a song that is rich with Brit-pop-influenced tunes and guitar riffs.

For the album’s first single, Musikimia collaborated with Nikita to produce “Dan Bernyanyilah” (And Sing) — a very catchy pop song that somehow bears the influence of U2’s early noughties’ sounds. Nikita also works with Musikimia on another catchy pop song entitled “Bertahan Untukmu” (Hanging On Just For You).

Bondan, meanwhile, coproduced a song entitled “Sebebas Alam” (As Free As Nature), based on a poem by poet Sekar Ayu Asmara.

The song features a very groovy reggae tune with funky folk songs from the 1970s embedded. Given its outstanding musical quality, this song should have been the album’s first single.

However, while Bondan’s “Sebebas Alam” is one of the album’s best, if not the best, another of his efforts falls short.

The song, entitled “Taman Sari Indonesia” (Indonesian’s Garden), is an unreleased song composed by late folk singer Franky Sahilatua. Lyrically, the song talks about his love for the country and its diversity, but it is delivered in a bland narrative. Musically speaking, “Taman Sari Indonesia” does not feature the musical layers and colors that mark the other songs on the album.

Overall, Musikimia’s new album offers a refreshing choice for music lovers at a time when the country’s music scene is flooded with low-quality, cheesy pop songs. The band’s new album’s quality shows the musical maturity of all the musicians involved in producing it.

by Hans David Tampubolon, The Jakarta Post, Jakarta

Musikimia Learns To Jazz

Musikimia @ JJF

Jika di Denmark ada sebuah group band yang bernama Michael Learns to Rock, di Indonesia ada “Musikimia Learns to Jazz”. Ya, begitu ucapan Fadly, sang vokalis Musikimia, ketika tampil di sebuah perhelatan Jazz “Java Jazz Festival” yang tahun ini menginjak Tahun ke-10. Meski bukan sebuah group khusus beraliran Jazz, Musikimia mencoba untuk belajar. Meski sebenarnya Jazz bukan merupakan hal yang baru buat mereka, Rindra sang bassis, sebelumnya pernah juga bergabung di sebuah group musik yang beraliran Jazz.

Fadly Musikimia @ Java Jazz

Di acara Java Jazz ini, Musikimia membawakan 8 buah lagu yang sebagian besar terdapat di Album Kecil Musikimia yang sudah di rilis beberapa bulan lalu.

Stephan Musikimia @ Java Jazz

Dibuka dengan lagu “Rayuan Pulau Kelapa”, Musikimia mampu memberi salam pembukaan yang apik untuk penonton yang hadir di Hall A1 Tebs arena Java Jazz Festival yang kali ini masih di gelar di arena JIEXPO Kemayoran. Selanjutnya, Musikimia menggebrak dengan lagu “Ini Dadaku”, “Merdeka Sampai Mati”, dan lagu dari sang musisi legendaris almarhum Benyamin S “Begini Begitu”.

Rindra Musikimia @ Java Jazz

Di lagu selanjutnya, Musikimia berkolaborasi dengan “Kharisma”, anak dari gitaris band “Karimata”,  untuk membawakan sebuah lagu yang berjudul “Skestsa”. Lagu ini merupakan Tribute To Karimata, sebuah band legendaris  beraliran Jazz fusion yang beranggotakan  Candra Darusman (keyboard), Erwin Gutawa (bass), Denny TR (gitar), Aminoto Kosin (keyboard) dan Uce Haryono (drum, yang kemudian digantikan oleh Aldy dan Budhy Haryono).

Musikimia feat Kharisma

Selain membawakan lagu-lagu dari album kecil-nya, Musikimia juga membawakan sebuah lagu dari band Padi yang sudah di aransemen ulang berjudul “Tempat Terakhir”. Dilanjutkan dengan single pertama Musikimia yang berjudul “Apakah Harus Seperti Ini”, yang mampu membuat pengunjung untuk bernyanyi bersama.

Yoyo Musikimia @ Java Jazz

Di penghujung penampilannya, Musikimia membawakan sebuah lagu dari musisi legendaris Koes plus “Kolam Susu”. Terimakasih untuk Java Jazz yang sudah mengundang Musikimia untuk tampil di acara ini. Musikimia berharap, festival ini akan terus digelar, hingga kemudian bisa menjadi tontonan musik bermutu untuk generasi penerus, anak-anak mereka kelak.

( Image & words by: @Jul2julia )

Senandung Untuk Negeri : Charity Untuk Manado

Hari Rabu, 5 Februari 2014, bertempat di Hard Rock Cafe Jakarta diadakan Konser Koin “Senandung Untuk Negeri” Charity untuk Manado. Banyak musisi ikut berpartisipasi di acara tersebut, salah satunya MUSIKIMIA. Ini foto-foto perform MUSIKIMIA di acara penggalangan dana tersebut, membawakan 2 buah lagu : Apakah Harus Seperti Ini dan Kolam Susu.
Dari yang sedikit kami bisa lakukan ini, Kami berharap semoga Manado bisa lekas bangkit dari bencana banjir bandang tempo hari yang meluluhlantakkan segalanya. Tetap Semangat!
Salam Senyawa.
Musikimia KonserKoin1
Perform Musikimia
Opa2
SS
Rindra
Yoyo
( Image & words by: @Jul2julia )