Dua Hari Dirilis, Album ‘Intersisi’ Musikimia Puncaki iTunes

Intersisi

Jakarta – Dua hari lalu, album debut Musikimia ‘Intersisi’ resmi dirilis. Dalam dua hari juga album tersebut sukses puncaki chart iTunes Indonesia.

Hal tersebut seperti menjadi bukti bahwa album Musikimia memang ditunggu banyak orang. Bahkan dari proses pre order sejak Oktober 2015 lalu, album ‘Instersisi’ sudah diburu banyak orang.

‘Intersisi’ milik Musikimia itu memang disebut spesial bagi mereka. Mulai dari penggarapan hingga materi yang dimunculkan pun adalah hal yang istimewa.

Fadly Cs disebut bermain dengan banyak genre dalam album itu. Dengan garis merah musik rock yang memang coba diangkat oleh mereka.

Selain itu, ‘Intersisi’ terasa lebih sempurna dengan masuknya lima ‘otak’ lain mengisi album ini. Sosok yang dimaksud ‘otak’ ada lima co-producer di album ini.

Lima co-producer tersebut adalah Gugun (GBS), Eben (Burgerkill), Bondan Prakoso, Nikita Dompas dan Stevi Item (Deadsquad dan Andra and the backbone). Mereka sukses membawa rasa lain dalam album ‘Intersisi’. [sumber]

Intersisi; Penyatuan Perbedaan Dalam Satu Titik Temu

IMG_5033Seakan  tak ingin menyia-nyiakan tanggal-tanggal bersejarah. Musikimia yang lahir 3 tahun lalu di hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2012, kini tepat di Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2015 hadir kembali  dengan rilis single terbaru mereka “Dan Bernyanyilah” non stop selama 15 jam dari jam 07.00 WIB sampai jam 22.00 WIB di 175 radio yang tersebar di seluruh Indonesia . Album yang dinamakan “Intersisi” ini merupakan full album pertama dari Musikimia, setelah sebelumnya mengeluarkan mini album “Indonesia Adalah” di Tahun 2013.

Dipilih nama “Intersisi” sebagai nama album, dimaknai sebagai penyatuan berbagai sisi berbeda dalam satu titik temu (Bhineka Tunggal Ika), album Musikimia mengusung keragaman unsur-unsur musikal mulai dari rock, pop, blues, metal, reggae, sampai dengan keroncong  yang terbalut dengan harmonis. Bahkan potongan melodi etnik Nusantara juga sesekali terdengar.

Sebelum dilakukan pemutaran serentak, Musikimia menggelar acara sesi dengar (hearing session) pada hari Rabu 16 Desember dengan mengundang media dan para pengamat musik terbaik di tanah air, bertempat di CGV Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Full album ini akan menghadirkan beragam musik mulai dari rock, pop, blues, metal, reggae, sampai dengan keroncong. Apalagi ditambah dengan kehadiran para musisi handal sebagai co-producer semakin menambah keragaman. 5 musisi handal terpilih tersebut adalah : Gugun (GBS), Eben (Burgerkill), Bondan Prakoso, Nikita Dompas (Andien & Potret), dan Stevi Item (Deadsquad & Andra and the backbone).

Single pertama “Dan Bernyanyilah” yang dipilih menjadi single pertama di album Intersisi ini  menggandeng “Nikita Dompas” sebagai Co-producer dan mulai diputar tanggal 1 Oktober 2015 di radio-radio di seluruh Indonesia, dan pada tanggal 2 Oktober 2015 sudah dibuka pre-order eksklusif di iTunes dalam format khusus “Mastered For iTunes”. Sedangkan albumnya sendiri baik versi fisik maupun digital akan serentak dirilis pada awal Januari 2016.

“Nyanyikan apa yang kau rasakan. Rasakan apa ygng kau nyanyikan.”

( by: @Jul2julia )

Musikimia Set to Release Musically Rich Debut Album

12Musikimia.img_assist_custom-512x290An upcoming debut album from rock band Musikimia promises an interesting mix of multilayered music styles, colors and sounds.

Musikimia was set up in 2012 as a side project by million-copy-selling pop rock band Padi’s vocalist Andi Fadly Arifuddin, drummer Surendro “Yoyo” Prasetyo, bassist Rindra Risyanto Noor and renowned sound sound engineer-turned-guitarist Stephan Santoso.

The album, set to be launched in January 2016, was coproduced by five musicians with different musical styles, pointing, perhaps, to why it contains such an eclectic mixture of songs.

The coproducers working with Musikimia on the album, as yet untitled, include Gugun from blues band Gugun Blues Shelter, Eben from thrash metal band Burgerkill, producer and bassist Bondan Prakoso, jazz guitarist and musical director Nikita Dompas and guitarist Stevi Item from death metal band Deadsquad.

Fadly said that the work truly represented the band’s name, a portmanteau of the words musik (music) and kimia (chemistry).

“This album is like a chemical compound of our music with other genres,” Fadly said during a sneak preview of the upcoming album in Jakarta on Wednesday evening.

“We wanted to push our limits, to challenge ourselves to interpret works from other genres. We wanted to do something that we hadn’t done before.”

Each coproducer produced two songs for the album. Some clearly bear the influence of their producer’s musical genre, while others are surprisingly different, completely deviating from the expected style.

Gugun, for instance, leaves a signature blues influence on songs entitled “Hangus” (Scorched) and “Meski Kau Tak Ingin” (Even If You Don’t Want To).

Other producers, such as Eben, however, have produced tunes that are entirely different from their previous works.

In a song entitled “Pesanku” (My Message), Eben, a metal musician, uses a surprising ensemble of traditional Javanese keroncong tunes delivered at a slow pace, almost like a lullaby.

In “Redam” (Mute), Eben’s genre influence is felt at the beginning of the song but afterwards, the song decelerates to a much slower pace.

Another remarkable song in the album, entitled “Issue”, comes from a collaboration with Stevi. The song features a majestic composition with a meditative quality that takes its listeners to another place in a fantasy and faraway land.

Despite this grand composition, the song’s theme is very simple, telling the story of a man who cannot stand a girlfriend who does not trust him.

In “Hitam Tak Selalu Gelap” (Black Does Not Always Mean Darkness), Stevi and Musikimia take their listeners back to the 1990s with a song that is rich with Brit-pop-influenced tunes and guitar riffs.

For the album’s first single, Musikimia collaborated with Nikita to produce “Dan Bernyanyilah” (And Sing) — a very catchy pop song that somehow bears the influence of U2’s early noughties’ sounds. Nikita also works with Musikimia on another catchy pop song entitled “Bertahan Untukmu” (Hanging On Just For You).

Bondan, meanwhile, coproduced a song entitled “Sebebas Alam” (As Free As Nature), based on a poem by poet Sekar Ayu Asmara.

The song features a very groovy reggae tune with funky folk songs from the 1970s embedded. Given its outstanding musical quality, this song should have been the album’s first single.

However, while Bondan’s “Sebebas Alam” is one of the album’s best, if not the best, another of his efforts falls short.

The song, entitled “Taman Sari Indonesia” (Indonesian’s Garden), is an unreleased song composed by late folk singer Franky Sahilatua. Lyrically, the song talks about his love for the country and its diversity, but it is delivered in a bland narrative. Musically speaking, “Taman Sari Indonesia” does not feature the musical layers and colors that mark the other songs on the album.

Overall, Musikimia’s new album offers a refreshing choice for music lovers at a time when the country’s music scene is flooded with low-quality, cheesy pop songs. The band’s new album’s quality shows the musical maturity of all the musicians involved in producing it.

by Hans David Tampubolon, The Jakarta Post, Jakarta

MUSIKIMIA : Membangun Indonesia Positif lewat Album Kecil

Instagram1edit

Bertempat di gedung Sony Music Indonesia, tanggal 2 Desember 2013 akhirnya MUSIKIMIA meluncurkan album perdana-nya yang diberi judul “Indonesia Adalah”. Album ini masih merupakan Album Kecil yang berisi 5 lagu, yang akan menjadi jembatan untuk Full Album selanjutnya di tahun depan. CD album ini akan dirilis bersamaan dengan DVD perjalanan satu tahun Musikimia.

Acara yang dimulai sore itu, diawali dengan penampilan Musikimia dengan membawakan 2 buah lagu secara Medley “Tanah Airku” dan “Kolam Susu”. Dilanjutkan dengan bincang-bincang mengenai materi album Musikimia.

Ketika sebagian orang sudah bersifat apatis terhadap kondisi tanah air, masih ada sebagian anak muda yang konsisten menyuarakan kecintaannya pada tanah air. Mereka adalah : MUSIKIMIA. Dengan meluncurkan album yang diberi nama “Indonesia Adalah” ini mereka memiliki deskripsi masing-masing tentang makna “Indonesia Adalah”.

Menurut Yoyo’ (Drummer) Indonesia adalah kampung yang membesarkannya, dan sangat cinta dengan negara Indonesia ini. Indonesia adalah kampung yang indah, yang patut untuk dibela. Semangat Musikimia adalah cinta tanah air. Dari Sabang dampai Merauke sudah disambangi, dan sadar negara kita adalah negara yang kaya raya dengan banyak budaya. Sebenarnya Indonesia bisa menjadi negara paling kaya di dunia, dan lewat album kecil ini Musikimia ingin memberikan semangat. Dulu pahlawan berjuang merebut kemerdakaan, di era sekarang generasi muda berjuang dengan berkarya .

Menurut Rindra (Bassist) Indonesia adalah negara super power, kalau kita selalu berfikir positif dan tidak menyerah dgn keadaan. Lakukan apa yang kita bisa buat negara kita tercinta ini.

Menurut Fadly (Vocal) Indonesia adalah Atlantis yg hilang, dan Indonesia adalah bangsa yang mempunyai peradaban besar. Dan menurut Stephan (Gitaris) Indonesia adalah banyak hal-hal positif yang selama ini terlupakan. Kita sering mengangkat hal-hal yang negatif dari Indonesia.Sudah saatnya mulai saat ini kita mengangkat sisi-sisi positif dari Indonesia.

***

Untuk video klip “Kolam Susu” yang dirilis belum lama ini, Musikimia bersenyawa dengan anak negeri yang bangga dan cinta kepada Indonesia yaitu “Instanusantara”, yang merupakan sebuah akun di Instagram yang mengangkat foto-foto bertemakan nusantara.

Musikimia Instanusantara

Berbicara mengenai album kecil Indonesia, meskipun hanya terdiri dari 5 lagu namun sudah banyak bercerita :

Lagu “Ini Dadaku” terinspirasi dari pidato Bung Karno. Lagu ini bertujuan untuk menantang dan menyemangati anak bangsa untuk untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita Bangsa Indonesia bukan bangsa yang lemah. Juga sebagai generasi penerus mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah.

Lagu “Apakah Harus Seperti Ini” mengingatkan kita untuk saling meghargai, menyampaikan sesuatu dengan solusi terbaik. Lagu ini merupakan single pertama yang dirilis, dan sudah dibuat video klip-nya yang diambil di lokasi negeri tirai bambu, China.

Lagu “Kolam Susu” ini adalah lagu lama yang diaransemen ulang, dan Musikimia sudah menemui pencipta lagu ini yaitu musisi legendaris Yok Koeswoyo. Lagu ini menggambarkan keindahan alam Indonesia dengan segala kemajemukannya.

Lagu “Merdeka Sampai Mati” mengingatkan kita akan sebuah perjuangan, untuk tidak boleh menyerah dengan keadaan. Berjuang meraih apa yang diinginkan. Dalam lagu ini terdapat puisi dari Widji Thukul, penyair yang hilang di masa orde baru , berjudul “Sajak Suara”dan “Peringatan”.

Lagu “Tanah Airku” merupakan lagu karya Ibu Sud yang bercerita tentang kampung halaman. Musikimia menyelipkan beberapa melodi dari berbagai daerah seperti Dayak (pentatonik), Jawa (Pelog), dan Sulawesi (Mixolydian). Dan di lagu ini, kembali mereka menyelipkan sebuah puisi yang kali ini diambil dari hasil temuan di internet. Setelah ditelusuri, puisi tersebut adalah hasil ciptaan seorang siswa yang berasal dari Cirebon bernama “Haris Rahmat Nugraha”.

***

Di Album Kecil “Indonesia Adalah” ini, Musikimia mencoba untuk menyebarkan energi positif untuk anak bangsa. Mereka berharap bisa memberikan edukasi pada masyarakat luas melalui musik, sekaligus memberikan hiburan pada masyarakat dengan lagu-lagu indah.

Sangat Indonesia terlihat juga pada cover album Musikimia yang dirancang oleh Senyawa (sebutan untuk fans Musikimia) yang juga backing vocal Musikimia “Izzy” yang menggambarkan pulau Indonesia yang terbuat dari batik. Bukan hanya kali ini Musikimia melibatkan Senyawa, untuk DVD satu tahun perjalanan Musikimia juga melibatkan Senyawa untuk berpartisipasi dalam pengisian materi-nya.

Indonesia Adalah

Mengakhiri acara launching albumnya, Musikimia tampil kembali di hadapan rekan-rekan media membawakan 3 buah lagu berturut-turut yang berjudul : Merdeka Sampai Mati, Ini Dadaku, dan Apakah Harus Seperti Ini.

Penasaran dengan CD dan DVD-nya? Silahkan tunggu di toko-toko musik dalam waktu yang tidak begitu lama. Atau bisa juga di download secara resmi di iTunes Indonesia.

Instagram2edit

( Image & words by: @Jul2julia )