Rock In Celebes

mk_ric2014Menyimak sebuah festival musik adalah momen istimewa yang patut dikabarkan. Apalagi ketika  tinggal di kota di mana beberapa penikmat musik atau bahkan penggiat musiknya masih abu-abu untuk memahami definisi festival musik. Ya, di kota ini atau mungkin di kota lainnya, masih ada yang sulit membedakan antara festival musik dan kompetisi musik.

Menilik dari Kamus Umum Besar Indonesia, kata festival berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata dasar “festa” atau pesta dalam bahasa Indonesia. Festival biasanya berarti “pesta besar” atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat.

Jadi, festival musik itu adalah sebuah perayaan memainkan dan mendengar musik yang dimana setiap orang bebas berekspresi tanpa ada penilaian seorang juri band kompetisi. Sekali lagi, terminologi festival musik dan kompetisi musik sudah harus diluruskan maknanya.

Kehadiran Rock In Celebes selama lima tahun berturut-turut di kota Daeng ini boleh dibilang bisa memberikan pemahaman tentang definisi festival musik yang sebenarnya, seperti di atas. Bahwa esensi musik yang sesungguhnya itu dihadirkan dalam sebuah ruang bebas ekspresi yang mutlak, tapi tetap menjaga kualitas penampilan secara audio dan visual di atas panggung.

Pada tahun 2014 ini, Rock In Celebes memasuki edisi kelima ini menampilkan 10 penampil utama dari band-band cadas kebanggaan negara ini dan 32 band independen yang punya karakter dan ciri masing-masing dalam menampilkan suguhan musiknya. Ini kedua kalinya Rock In Celebes murni menampilkan band dari seluruh Indonesia dan tidak menampilkan band internasional setelah sebelumnya pada tahun 2010 menampilkan Marduk, di 2012 menampilkan Secondhand Serenade, Psycroptic dan Suffocation dan di 2013 menampilkan Chris Carabba dari Dashboard Confessional.

Rock In Celebes 2014 yang dihelat selama dua hari dari 20 sampai 21 Desember 2014 ini dilaksanakan oleh Chambers Entertaiment dan digelar kembali di Celebes Convention Centre Makassar–yang merupakan langganan tempat digelar berbagai macam kegiatan eksibisi di kota ini–sempat membuat saya menyangsikan kalau gelaran musik rock ini bakal sukses. Karena pada tahun sebelumnya, jujur saja, saya kurang menikmati secara suguhan audio tiap penampil, yang mungkin saja kalau boleh dikambinghitamkan, akibat pantulan dari dinding besar yang menjadi sekat antara area festival musik dan festival sandang pada Rock In Celebes 2013.

Hari pertama Rock In Celebes 2014 dibuka oleh  band — band yang mewakili dari berbagai macam genre musik. Untuk penampil utama di hari Sabtu 20 Desember 2014, ada Musikimia, eksponen alternative rock Indonesia yang menjadi anomali unik di antara dominasi oleh unit-unit metal terbaik Indonesia,  mulai dari Kapital yang mewakili Tenggarong, Revenge dari Jakarta, hingga Burgerkill dari Bandung yang berbagi panggung silih berganti di Main Stage A dan B yang tempatnya berdampingan satu sama lain.

Selain penampil utama, Panggung Rock In Celebes pun menampilkan Biang Kerock (Tenggarong) Frontxside (Makassar), Miraculous (Makassar), From Hell To Heaven (Gorontalo), Iklim & Maracana (Palu), Freezer, The Rock Company, Galarasta, Jumping Illusions, Ritual, Bhulu Ayam,, Critical Defacement, dan All Confidence Out dari Makassar yang berbagi di panggung yang sama.

Tidak lupa pula ada panggung lainnya selain di Main Stage A dan B, ada Alternative Stage yang diisi oleh Undegrace (Toraja), Shibuya & Bonzai (Makassar) dan DJ Austyn dan Ajienbuddies serta NET. Stage yang menampilkan Speed Instinct, Ska With Klasik, Next Delay dan Wildhorse. (source)

MUSIKIMIA : Membangun Indonesia Positif lewat Album Kecil

Instagram1edit

Bertempat di gedung Sony Music Indonesia, tanggal 2 Desember 2013 akhirnya MUSIKIMIA meluncurkan album perdana-nya yang diberi judul “Indonesia Adalah”. Album ini masih merupakan Album Kecil yang berisi 5 lagu, yang akan menjadi jembatan untuk Full Album selanjutnya di tahun depan. CD album ini akan dirilis bersamaan dengan DVD perjalanan satu tahun Musikimia.

Acara yang dimulai sore itu, diawali dengan penampilan Musikimia dengan membawakan 2 buah lagu secara Medley “Tanah Airku” dan “Kolam Susu”. Dilanjutkan dengan bincang-bincang mengenai materi album Musikimia.

Ketika sebagian orang sudah bersifat apatis terhadap kondisi tanah air, masih ada sebagian anak muda yang konsisten menyuarakan kecintaannya pada tanah air. Mereka adalah : MUSIKIMIA. Dengan meluncurkan album yang diberi nama “Indonesia Adalah” ini mereka memiliki deskripsi masing-masing tentang makna “Indonesia Adalah”.

Menurut Yoyo’ (Drummer) Indonesia adalah kampung yang membesarkannya, dan sangat cinta dengan negara Indonesia ini. Indonesia adalah kampung yang indah, yang patut untuk dibela. Semangat Musikimia adalah cinta tanah air. Dari Sabang dampai Merauke sudah disambangi, dan sadar negara kita adalah negara yang kaya raya dengan banyak budaya. Sebenarnya Indonesia bisa menjadi negara paling kaya di dunia, dan lewat album kecil ini Musikimia ingin memberikan semangat. Dulu pahlawan berjuang merebut kemerdakaan, di era sekarang generasi muda berjuang dengan berkarya .

Menurut Rindra (Bassist) Indonesia adalah negara super power, kalau kita selalu berfikir positif dan tidak menyerah dgn keadaan. Lakukan apa yang kita bisa buat negara kita tercinta ini.

Menurut Fadly (Vocal) Indonesia adalah Atlantis yg hilang, dan Indonesia adalah bangsa yang mempunyai peradaban besar. Dan menurut Stephan (Gitaris) Indonesia adalah banyak hal-hal positif yang selama ini terlupakan. Kita sering mengangkat hal-hal yang negatif dari Indonesia.Sudah saatnya mulai saat ini kita mengangkat sisi-sisi positif dari Indonesia.

***

Untuk video klip “Kolam Susu” yang dirilis belum lama ini, Musikimia bersenyawa dengan anak negeri yang bangga dan cinta kepada Indonesia yaitu “Instanusantara”, yang merupakan sebuah akun di Instagram yang mengangkat foto-foto bertemakan nusantara.

Musikimia Instanusantara

Berbicara mengenai album kecil Indonesia, meskipun hanya terdiri dari 5 lagu namun sudah banyak bercerita :

Lagu “Ini Dadaku” terinspirasi dari pidato Bung Karno. Lagu ini bertujuan untuk menantang dan menyemangati anak bangsa untuk untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita Bangsa Indonesia bukan bangsa yang lemah. Juga sebagai generasi penerus mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah.

Lagu “Apakah Harus Seperti Ini” mengingatkan kita untuk saling meghargai, menyampaikan sesuatu dengan solusi terbaik. Lagu ini merupakan single pertama yang dirilis, dan sudah dibuat video klip-nya yang diambil di lokasi negeri tirai bambu, China.

Lagu “Kolam Susu” ini adalah lagu lama yang diaransemen ulang, dan Musikimia sudah menemui pencipta lagu ini yaitu musisi legendaris Yok Koeswoyo. Lagu ini menggambarkan keindahan alam Indonesia dengan segala kemajemukannya.

Lagu “Merdeka Sampai Mati” mengingatkan kita akan sebuah perjuangan, untuk tidak boleh menyerah dengan keadaan. Berjuang meraih apa yang diinginkan. Dalam lagu ini terdapat puisi dari Widji Thukul, penyair yang hilang di masa orde baru , berjudul “Sajak Suara”dan “Peringatan”.

Lagu “Tanah Airku” merupakan lagu karya Ibu Sud yang bercerita tentang kampung halaman. Musikimia menyelipkan beberapa melodi dari berbagai daerah seperti Dayak (pentatonik), Jawa (Pelog), dan Sulawesi (Mixolydian). Dan di lagu ini, kembali mereka menyelipkan sebuah puisi yang kali ini diambil dari hasil temuan di internet. Setelah ditelusuri, puisi tersebut adalah hasil ciptaan seorang siswa yang berasal dari Cirebon bernama “Haris Rahmat Nugraha”.

***

Di Album Kecil “Indonesia Adalah” ini, Musikimia mencoba untuk menyebarkan energi positif untuk anak bangsa. Mereka berharap bisa memberikan edukasi pada masyarakat luas melalui musik, sekaligus memberikan hiburan pada masyarakat dengan lagu-lagu indah.

Sangat Indonesia terlihat juga pada cover album Musikimia yang dirancang oleh Senyawa (sebutan untuk fans Musikimia) yang juga backing vocal Musikimia “Izzy” yang menggambarkan pulau Indonesia yang terbuat dari batik. Bukan hanya kali ini Musikimia melibatkan Senyawa, untuk DVD satu tahun perjalanan Musikimia juga melibatkan Senyawa untuk berpartisipasi dalam pengisian materi-nya.

Indonesia Adalah

Mengakhiri acara launching albumnya, Musikimia tampil kembali di hadapan rekan-rekan media membawakan 3 buah lagu berturut-turut yang berjudul : Merdeka Sampai Mati, Ini Dadaku, dan Apakah Harus Seperti Ini.

Penasaran dengan CD dan DVD-nya? Silahkan tunggu di toko-toko musik dalam waktu yang tidak begitu lama. Atau bisa juga di download secara resmi di iTunes Indonesia.

Instagram2edit

( Image & words by: @Jul2julia )

Genfest 2013

Musikimia2

Sabtu, 26 Oktober lalu digelar acara #Genfest2013 yang merupakan perhelatan Musiknya Radio Gen FM. Acara yang diadakan di Tennis Indoor Senayan ini menghadirkan musisi-musisi terbaik yang ada di tanah Air. MUSIKIMIA adalah salah satu dari sekian banyak pengisi acara lainnya yaitu diantaranya: Sheila on 7, NOAH, Raisa, Kahitna, Kotak, J-rocks, Yovie Nuno, Sammy Simorangkir, Bondan Prakoso and Fade 2 Black, Maliq and d’Essential, dll.

Musikimia6

Tampil di arena outdoor Stage-2, MUSIKIMIA dijadwalkan tampil  sekitar pukul 16.40 – 17.10 WIB. Tidak begitu lama dari waktu yang dijadwalkan, akhirnya sang vokalis Fadly tampil keatas panggung  mengenakan ikat kepala khas-nya yang akhir-akhir ini sering dipakai bersama dengan Rinda (Bassis), Stephan (Gitar) dan Yoyo (Drummer) dibantu oleh backing vocal yang selama ini setia menemani kemanapun MUSIKIMIA manggung yaitu Izzy.

Musikimia3

Lagu pertama yang mereka nyanyikan adalah “Ini Dadaku” langsung mengguncang Senyawa yang sudah hadir sejak dari siang untuk menyaksikan penampilan Musikimia. Tidak hanya dari dalam kota Jakarta, namun ada juga yang datang dari luar kota.

Musikimia4

Selanjutnya, berturut-turut lagu yang dinyanyikan  adalah : Apakah Harus Seperti Ini, Tempat Terakhir, Tanah Airku, dan Kolam Susu.  Ketika single lagu “Apakah Harus Seperti Ini” dinyanyikan, seluruh Sobat Gen dan Senyawa yang turut menyaksikan penampilan sore itu di atas panggung ikut koor bernyanyi bersama menyanyikan lagu tersebut.

Musikimia7

Di atas panggung, Fadly mengucapkan terimakasih untuk semua yang sudah hadir menyaksikan penampilan MUSIKIMIA dan mau sabar menunggu rilis CD album yang jadwalnya kembali mundur sekitar bulan depan. Namun, untuk lagunya sendiri sudah bisa di download secara  resmi di iTunes. Album yang diberi judul “Indonesia Adalah” ini terdiri dari 5 lagu : Ini Dadaku, Apakah Harus Seperti Ini, Kolam Susu, Merdeka Sampai Mati, dan Tanah Airku.

( Image & words by: @Jul2julia )

Bersenyawa Bersama Sarah Sechan

Musikimia Bersama Sarah Sechan

Siapa tak kenal dengan Sarah Sechan? Sekarang, Sarah Sechan  aktif menjadi pemandu sebuah acara talk show di NET Tv dengan judul acara sama dengan namanya “Sarah Sechan”. Malam kemarin, Musikimia melakukan rekaman untuk acara tersebut. Bertempat di studio NET Tv di East Building, Kuningan, Jakarta Pusat.

Suasana taping Musikimia di NET Tv

Di acara talkshow tersebut, selain bincang-bincang santai, Musikimia juga membawakan sebuah lagu Koes Plus secara akustik yang berjudul “Kolam Susu”. Di awal acara, Sarah mengatakan kalau band yang satu ini membawa ingatannya kembali  ke masa lalu. Seperti kita ketahui, band Musikimia ini, tiga personilnya berasal dari band Padi.

Musikimia

Kalau selama ini mungkin Senyawa hanya melihat penampilan personil Musikimia bermain musik, kali ini mereka akan terlihat tampil santai berbincang dan bercanda dengan Sarah. Bukan Sarah namanya kalau tidak bisa menggiring bintang tamu dan penonton untuk ikut larut dalam candaannya.

Musikimia tampil di Hot Seat

Apalagi saat personil dipaksa untuk duduk di “Hot Seat” dan diberi pertanyaan yang tak terduga oleh Sarah. Ingin tahu kenapa Fadly dipanggil “Opa”? Atau rahasia dibalik kalem-nya Rindra ketika bermain Bass, juga Stephan dibalik cabikan gitar-nya, atau Yoyo yang ternyata menyimpan sifat “keibuan” di balik garangnya bermain Drum? Tunggu saja kehadiran Musikimia di acara Sarah Sechan di NET Tv.

Musikimia tampil akustik di Sarah Sechan Talk Show

(  image & words by: @Jul2julia )

Konser Kemerdekaan

Konser Kemerdekaan1

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-68, Medco menyelenggarakan Konser Kemerdekaan yang diadakan di Soehana Hall, Energy Building, Jakarta. Konser ini merupakan konser amal yang hasilnya akan didonasikan kepada Sahabat Veteran.  Sahabat Veteran adalah organisasi nirlaba yang merupakan wadah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan hidup para bapak/ibu/janda/cacat Veteran Republik Indonesia.

MUSIKIMIA ikut tampil di acara ini, bersama dengan Superman is Dead, Pianis Ananda Sukarlan, dan Paduan Suara Mahasiswa dan Alumni ITB. Keikutsertaan MUSIKIMIA dalam acara ini, untuk menghibur dan berbagi untuk para veteran yang telah berjuang memberi kemerdekaan untuk bangsa Indonesia ini.

Banyak anak muda sekarang yang sudah melupakan sejarah dan perjuangan para veteran ini. Sementara banyak veteran yang masih dalam kedaan memprihatinkan. Seperti yang dikatakan Fadly mewakili MUSIKIMIA dalam konferensi Pers yang diadakan sebelum acara berlangsung “Kita masih melakukan cinta tanah air dengan hal-hal kecil. dan semoga bisa menginspirasi.  Kita mendapatkan kemerdekaan tidak secara gratis, namun melalui perjuangan.”

Konser Kemerdekaan2

Superman is Dead tampil di urutan pertama membawakan 3 buah lagu, di susul oleh pianis Ananda Sukarlan yang saat acara terlihat memakai Kaos MUSIKIMIA.  Setelah tampil solo memainkan piano-nya, Ananda Sukarlan mengiringi Fadly vokalis dari MUSIKIMIA yang membawakan satu lagu lawas perjuangan karya Hendri Rotinsulu berjudul “Sepasang Mata Bola. Sangat menyentuh.

Konser KEmerdekaan4

Di Konser Kemerdekaan tersebut MUSIKIMIA membawakan beberapa lagu, diantaranya : Inilah Dadaku, Rayuan Pulau Kelapa, Tanah Airku, Kolam Susu, Apakah Harus Seperti Ini, dan Merdeka Sampai Mati. Di lagu “Tanah Airku”, Fadly berduet bersama Bobby dari Superman is Dead.


Konser KEmerdekaan3

Suasana tambah meriah ketika Fadly mengajak penonton yang pada kesempatan itu semarak memakai kostum bertema perjuangan, untuk bertukar sementara topi-nya yang ia pakai dengan caping petani yang dipakah oleh salah satu penonton.

Konser KEmerdekaan6

Suatu kehormatan bagi MUSIKIMIA bisa berpartisipasi di acara Konser Kemerdekaan ini. Mari kita jaga dan rawat kemerdekaan yang telah susah susah diperjuangkan dengan cara mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat demi kemajuan bangsa Indonesia.

Konser Kemerdekaan5

( image & words by: @Jul2julia )

MUSIKIMIA mengguncang Javarockin’land

MUSIKIMIA di Javarockin'land

Javarockin’land merupakan event tahunan konser musik Rock di Indonesia yang digelar sejak tahun 2009. Sampai dengan penyelanggaraannya yang sekarang memasuki tahun ke-4, Javarockin’land menampilkan musisi rock terpilih dari dalam dan luar negeri.

Musikimia, sebagai band yang baru terbentuk 17 Agustus 2012 lalu, terpilih untuk mengisi perhelatan tersebut di hari ke-2, Minggu 23 Juni 2013. Banyak panggung berdiri di arena Javarockin’land, sementara Musikimia sendiri main di Dome Stage dengan jadwal manggung pukul 9 malam.

Rindra dan Andy Owen

Sebelum jam menunjukan pukul 9, personel Musikimia melakukan check sound. Untuk kesempatan kali ini, dikarenakan Stephan Santoso (Gitaris) ada kepentingan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. Sebagai gantinya, Musikimia mengajak Iwan gitaris Saint Loco dan Andy Owen.

Fadly dan Iwan Gitaris Saint Loco

Sebagai lagu pembuka, Musikimia membawakan lagu nasional Rayuan Pulau Kelapa yang diikuti oleh koor penonton yang hadir di Dome stage (indoor). Untuk selanjutnya, beberapa lagu berirama menghentak diperdengarkan. Ini Dadaku, Rolling In The Deep yang merupakan cover version-nya penyanyi Adele, dan Merdeka Sampai Mati merupakan lagu yang terinspirasi dari aktifis Widji Tukul.

Fadly di Javarockin'land

Memberi ruang sejenak untuk Fadly (vokalis) yang masih sedang menjalani masa pemulihan suaranya, sang vokalis mengajak berdialog dengan penonton. Mengucapkan terimakasih untuk yang hadir malam itu menyaksikan penampilan Musikimia. Dilanjutkan dengan penampilan berikutnya, salah satu lagu Padi yang berjudul Bidadari yang sudah di aransemen ulang menjadi lebih nge-rock.

Sementara yang lainnya beristirahat, Yoyo’ unjuk kebolehan dengan solo drum-nya yang mampu membuat seisi dome berdecak kagum dengan gebukan drum-nya yang power full. Dan tepuk tangan meriah diberikan oleh penonton di akhir perform solo drum Yoyo’ malam itu.

Yoyo' Solo Drum

Dan saking semangatnya, Pedal drum-nya sampai bengkok seperti ini :

Pedal bengkok

 

Konsisten dengan visi Musikimia yang tidak saja menyanyikan lagu bertamakan cinta tanah air, namun ingin juga menghargai musisi Indonesia jaman sebelumnya dan menjadi jembatan untuk memperkenalkan lagu musisi legendaris kepada generasi sekarang. Mengalunlah lagu Kolam Susu yang dulu dipopulerkan koes Plus , dilanjutkan dengan lagu dari alm.Benyamin S Begini Begitu yang langsung disambut meriah penonton. “Begini..ni..ni..ni…Begitu…tu..tu..tu…”

 

Setelah penonton dihibur dengan lagu alm. Benyamin S, tiba pada single perdana Musikimia “Apakah Harus Seperti Ini” yang ternyata sudah cukup cukup akrab di telinga penonton, terbukti dengan koor Senyawa mengikuti lirik lagu tersebut sampai dengan selesai.

Vokalis beruntung diajak naik ke atas panggung

Waktu menunjukan pukul 10 malam, dan konser pun harus berakhir. Lagu dari Led Zeppelin Rock n Roll dipilih Musikimia sebagai lagu penutup dengan mengajak sang backing vokal “Izzy” ke depan panggung dan salah satu penonton “Laksamana Marsya” yang beruntung untuk ikut bernyanyi bersama di atas panggung.

( Image & words by: @Jul2julia )

Malam Mingguan Bareng Musikimia

Musikimia Purawisata1

Pernah membayangkan menghabiskan malam minggu bersama MUSIKIMIA? Hari Sabtu 27 April lalu, Senyawa Jogja yang beruntung bermalam mingguan bersama Musikimia di Taman Ria Purawisata Jogjakarta.
Musikimia tampil sekitar pukul 21.30 malam, dan sebelumnya di isi oleh band pembuka Demoncrazy yang personilnya para Sobat Padi dan solo bass dari bassist cilik perempuan Ais.

Sebelum Musikimia tampil, senyawa masih duduk rapi di tempat yang telah disediakan. Namun ketika nama Musikimia dipanggil ke atas panggung, Senyawa langsung bergerak maju ke bibir panggung.

OpaLagu pertama yang dibawakan berirama nge-beat “Ini Dadaku” mampu menghangatkan suasana, selepas Jogja di guyur hujan sebelumnya. Dilanjutkan dengan lagu nasional “Rayuan Pulau Kelapa”.

Selain itu, lagu-lagu Musikimia lainnya seperti : Merdeka Sampai Mati, Meski Kau Tak Ingin, dan Apakah Harus Seperti Ini, juga ikut dibawakan.

Selain lagunya sendiri, Musikimia juga membawakan lagu dari musisi-musisi legendaris yang telah di aransemen ulang versi Musikimia, yaitu : “Kolam Susu” yang dibawakan sebelumnya oleh Koes Plus dan “Begini Begitu” yang merupakan lagu terkenal dari alm.Benyamin S.

Kangen dengan lagu Padi? Malam itu Musikimia juga membawakan 2 lagu Padi yang juga  telah di-aransemen ulang : Tempat Terakhir, dan Bidadari. Saat membawakan lagu Bidadari, Fadly sang vokalis membuat heboh penonton dengan turun ke bawah panggung untuk bernyanyi bersama.

Musikimia Purawisata2

Tidak hanya membawakan lagu Indonesia, Musikimia juga membawa 2 lagu lagu barat “Rolling In The Deep” yang sebelumnya dipopulerkan oleh Adelle, dan “Stereo Heart” nya Gym Class Heroes yang di bawakan duet oleh Fadly bareng Izzy sang backing vockal Musikimia yang suaranya mirip dengan Fadly.

Selepas konser, Musikimia meminta untuk berfoto bersama Senyawa dari atas panggung. Dan malam minggu yang dingin selepas hujan itu, terasa begitu hangat dengan hentakan musik Musikimia dan keakraban yang terjalin antara Senyawa dan Musikimia.

Jogja memang Istimewa!

(image & words by: @Jul2julia)

MUSIKIMIA di Acara Ulang Tahun I-Radio

Musimikia dan I Radio

Dalam rangka ulang tahun-nya yang ke-12, Kamis 28 Maret 2013 lalu, I-Radio kebanjiran para musisi Indonesia. Selama seharian penuh, para musisi tersebut bergantian on air tidak hanya disiarkan oleh I-Radio Jakarta namun juga di semua jaringan I-Radio network yang tersebar di kota Bandung, Jogja, Medan, dan Makassar. Selama ini, I-Radio adalah Radio yang khusus memutarkan lagu-lagu Indonesia.

Dan MUSIKIMIA adalah salah satu musisi yang ikut hadir meramaikan acara tersebut. Selain Musikimia ada juga Slank, D’Masiv, Geisha, Smash, Bondan & Fade 2 Black, dan The Extra Large.

MUSIKIMIA tampil di acara Kupas Abis Spesial yang dipandu oleh pengamat musik senior Bens Leo dan Nina Tamam. On air di jam 8 sampai 10 malem, diisi dengan tanya jawab dan live musik. Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut terasa begitu hangat dan santai.

Musikimia Live Akustik di I Radio

Di acara Kupas Abis tersebut, MUSIKIMIA memberikan bocoran bahwa album mereka akan keluar dengan konsep mini album terlebih dahulu, untuk kemudian disusul dengan full album. Selain itu, Bens Leo pada kesempatan tersebut juga menyampaikan sebuah berita gembira kepada para personil MUSIKIMIA, bahwa rencana mereka untuk bekerja sama dengan musisi senior Yok Koeswoyo disambut dengan baik.

Seperti kita ketahui, selama ini MUSIKIMIA ingin kembali mengangkat lagu hits lawas untuk kembali diperdengarkan di generasi sekarang. Salah satu lagu tersebut diantaranya adalah “Kolam Susu” yang dipopulerkan oleh band legendaris Indonesia Koes Plus. Dan personil MUSIKIMIA terlihat sangat antusias untuk segera merealisasikan rencana tersebut. Semoga lancar.

Musikimia Bersama Penyiar Kupas Abis

image & words by: @Jul2julia

Bersenyawa bersama Musikimia di Universitas Indonesia

MUSIKIMIA Bersenyawa di UI

Depok, 21 Maret 2013

Mungkin ketika pertama kali mendengar kabar Musikimia akan tampil di sebuah acara kampus, ada yang bertanya-tanya “Kenapa Kampus?”. Seperti yang kita ketahui, Musikimia berusaha mengusung musik yang mengetengahkan tema cinta tanah air. Meski tidak di semua lagunnya, namun beberapa lagu mereka seperti “Ini Dadaku” dan “Merdeka Sampi Mati” cukup mewakili. Kenapa Kampus? Musikimia berharap di lingkungan kampus dapat membantu menyemangati teman-teman mahasiswa untuk terus berkarya untuk Indonesia. “Kami berharap dapat memberikan inspirasi dan menularkan semangat berkarya kepada mahasiswa.”.

Acara yang dimulai pukul 3 sore ini, dimulai dengan penampilan band pembuka DR.KA dan Robo Go Boogie.  Musikimia sendiri tampil sekitar pukul 4 sore, dengan memuaskan para Senyawa yang sudah banyak menunggu mereka dari siang dengan membawan lagu : Ini Dadaku, Kolam Susu, Merdeka Sampai Mati, Rolling In The Deep, dan single hits mereka Apakah Harus Seperti ini. Hentakan musik dari lagu pertama sampai ke-empat, mampu menghangatkan suasana Auditorium Fakultas Ekonomi UI yang dijadikan tempat berlangsungnya acara. Tidak hanya mahasiswa, dosen dan pegawai kampus UI, namun banyak juga Senyawa yang khusus datang (bahkan ada yang dari Mojokerto) untuk menyaksikan penampilan Musikimia. Tidak hanya memainkan musik, mereka juga memberi kesempatan untuk berbincang bersama. Siapa saja boleh mengajukan pertanyaan.

Dengan tampilnya Musikimia di Kampus, merupakan salah satu cara untuk bisa memainkan musik secara jujur dengan tampil secara Live. Dalam kesempatan tersebut Fadly mengatakan bahwa mereka tidak pilih-pilih buat tampil, tidak meilhat kasta, yang penting Live. Kebanyakan acara musik tidak memberikan kesempatan untuk tampil sevara Live. Sependapat dengan Fadly, yoyo mengatakan bahwa pada intinya Musikimia ingin bermusik jujur. Begitupun dengan Rindra, sependapat dengan teman-temannya, Rindra mengatakan bahwa tampil live itu adalah pembelajaran, apalagi untuk band baru, mereka perlu pengalaman untuk tampil secara Live. Namun mereka menambahkan, bahwa masing-masing pasti punya pendapat yang berbeda, setiap band punya hak untuk memilih.

Setelah lima lagu berakhir, ternyata Senyawa tidak ingin beranjak dari tempat duduknya dan malah meminta Musikimia untuk tampil membawakan tambahan lagu sebagai bonus. Setelah tawar menawar judul lagu apa yang akan mereka bawakan, karena banyak sekali yang request, akhirnya dipilihlah sebuah lagu penutup dari legenda musik Indonesia yaitu Alm.Benyamin S yang berjudul “Begini Begitu”. Mereka membawakan lagu tersebut bukan tanpa alasan, selain mengusung lagu yang bertema semangat cinta tanah air, Musikimia juga meng-cover lagu-lagu dari musisi legenda Indonesia jaman dulu yang menurut mereka adalah Pahlawan. Lagu mereka luar biasa, warisan budaya, dan patut diabadikan. Agar tidak terputus dengan generasi di jaman sekarang, Musikimia kembali membawakan lagu-lagu lama tersebut untuk diperkenalkan kembali di saat sekarang.

image & words by: @Jul2julia